Senin, 30 Desember 2013

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR



                Asam atau basa lemah dapat dipakai sebagai indikator, jika  warna asam berbeda dengan warna garamnya. Pada umumnya indikator  mempunyai struktur organik kompleks atau rumit, dimana perubahan  warna disebabkan oleh perubahan struktur ikatan dalam molekul ±  molekulnya. Untuk menunjukkan terjadinya titik akhir titrasi pada suatu proses pentitrasian dapat digunakan indikator tunggal, gabungan maupun indikator universal. Indikator tunggal digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi pada pentitrasian zat yang menunjukkan rentangan pH yang besar, sedangkan titrasi yang menggunakan indikator gabungan adalah pentitrasian zat yang menunjukkan rentangan pH yang kecil atau sempit. Indikator universal digunakan untuk semua rentangan pH. Contoh indikator tunggal antara lain : metil orange, phenolphthalein, metil merah dll.
Untuk indikator universal, contoh yang paling sering digunakan pada percobaan adalah lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah digunakan untuk mendeteksi suasana asam, akan memberikan warna merah pada suasana asam, dan lakmus biru akan memberikan warna biru pada suasana basa.
Indikator gabungan  digunakan untuk menetapkan konsentrasi dari suatu larutan standar yang akan digunakan untuk titrasi penetralan suatu campuran yang terdiri dari beberapa komponen dari larutan yang berbeda.
Pada percobaan ini digunakan indikator gabungan yang dapat memberikan perubahan warna pada rentangan pH yang sempit. Kegunaan indikator gabungan antara lain :
-          Untuk mengurangi rentangan pH
-          Mengurangi kesalahan pada saat menentukan titik akhir titrasi
-          Mempertajam perubahan warna
 Contoh dari indicator gabungan antara lain :
-          Brom Cresol Green dengan Methyl Orange, dengan perubahan  warna dari orange ke biru pada pH 4,3.
-          Thymol Blue dengan Phenolphtalein, dengan perubahan warna dari  kuning ke violet pada pH 9.
-          Thymol Blue dengan Cresol Blue, dengan perubahan warna dari kuning ke violet pada pH 8,3.
 Secara umum, proses atau cara pentitrasian dapat dibagi tiga,  antara lain :
1. Titrasi langsung yaitu suatu proses pentitrasian dimana zat yang akan dititrasi langsung dijadikan sebagai titrant (zat yang dititer). 
2. Titrasi tidak langsung yaitu suatu proses pentitrasian dimana zat yang akan dititrasi direaksikan terlebih dahulu dengan zat lain baru kemudian dititrasi.
3. Titrasi kembali (back titration) yaitu proses pentitrasian yang menggunakan dua buah indikator, dimana zat yang akan. (kimiaunand)

Bodohnya Diriku